Sebelum Membeli Rumah Pertimbangkan Hal – Hal Berikut Ini

Tips Membeli Rumah

Mempunyai rumah hunian yang nyaman dan indah bagi setiap orang adalah suatu impian. Banyak yang mewujudkannya dengan cara dicicil, membeli cash atau membangun sendiri. Semuanya soal preferensi dan kesangupan finansialnya masing – masing. Untuk itu mari kita coba telaah cara apa yang mau kita tempuh dalam mewujudkan rumah idaman kita.

Pertama, dengan dicicil pasti kita semua akan berpikir dari pada uangnya untuk membayar kontrak rumah setiap tahun, lebih baik dialokasikan untuk mencicil rumah yang nantinya 10-15 tahun menjadi milik kita.

Sebenarnya mindset seperti ini tidak ada salahnya, tapi ketika kita memutuskan untuk mencicil rumah atau mengambil KPR juga tentu hal itu akan menyita kondisi keuangan jangka panjang kita.

Kenaikan kebutuhan kita setiap tahunnya juga akan menambah beban keuangan jangka panjang kita. Hal tersebut menuntut kita untuk memperhitungkan dengan matang resiko yang akan dihadapi dalam rentang waktu 15 tahun.

Kita ambil contoh ketika tiba – tiba krisis terjadi ketika pandemi Covid 19. Banyak yang kemudian kehilangan pekerjaan dan gagal membayar cicilan rumah. Nah disini perlunya mitigasi keuangan yang sudah disiapkan dengan matang.

Mengajukan KPR?
Mengambil KPR (Kredit Perumahan Rakyat) juga wajib menghitung biaya – biaya lain seperti: biaya notaris, provisi KPR, appraisal, pajak jual – beli, AJB, pembuatan sertifikat.

Sistem DP 0% dalam KPR juga membuat kita mudah sekali untuk memutuskan mengambil KPR. Padahal kalau kita hitung beban DP diawal itu justru dialihkan menjadi beban bunga yang semakin besar. Kita ambil contoh misalnya, harga rumah yang kita ambil 1 milyar dengan DP 300 juta.

Dengan jangka waktu 10 tahun dan bunga fix rated 8,5 % di dua tahun pertama, kita akan memperoleh perkiraan cicilan setiap bulan sebesar 8,7 juta. Jadi total yang harus kita bayarkan untuk melunasi rumah kita itu sebesar 1,3 milyar.

Tetapi kalau kita hanya memberi DP 100 juta, total untuk melunasi rumah idaman kita menjadi semakin mahal yakni 1,4 milyar, alias beban bunganya saja sampai 400 juta. Perlu diingat juga beban bunga datar biasanya berlaku pada 1- 2 tahun pertama, setelah itu beban bunga akan fluktuatif mengikuti suku bunga acuan dari Bank Indonesia.

Letak geografis & faktor lain
Cermati secara geografis lokasi rumah yang akan kita beli. Hal ini penting untuk melihat potensi kenaikan harga rumah. Apakah wilayah tersebut langganan bencana atau tidak, kondisi tanah, status sertifikat apakah hak milik atau hak guna usaha, bahan baku material rumah.

Lokasi yang strategis seperti dekat dengan jalan tol, berbagai fasilitas umum, tempat belanja dan akses mudah masuk perumahan menjadi nilai tambah yang bisa meningkatkan nilai aset tersebut di masa depan.

Di sisi lain memang mencicil rumah dengan KPR jadi alternatif tapi tidak serta merta sederhana. Pertimbangan biaya tersebut menjadi penting dengan mitigasi keuangan yang matang.

Begitupun dengan mindset membeli rumah, tentu kita juga harus mempersiapkan uang lebih karena ketika memutuskan membeli rumah pada developer kita secara tidak langsung membayar jasa dan layanan yang disediakan developer tersebut.

Alternatif yang bisa ditempuh jika penghasilan kita pas – pasan adalah dengan menabung pada aset yang tidak tergerus oleh inflasi seperti emas atau saham. Kita juga bisa membangun rumah sendiri dengan perlahan dengan membeli tanah, membuat pondasi, membuat rangka bangunan sampai menjadi rumah.

Semuanya butuh waktu dan proses, tapi yang perlu diingat mempunyai rumah tidak harus cepat jadi pilihan membangun sendiri adalah jalan keluar impian rumah idaman ditengah mahalnya harga rumah dan beratnya KPR. (AND)