UKM Wanala UNAIR Raih Juara Pertama Lomba Orienteering Internasional

Wanala Unair

HebatIndonesia – Unit kegiatan mahasiswa (UKM) Wanala Universitas Airlangga berhasil meraih juara ke-1 pada Lomba bertaraf Internasional, Dieng Orienteering Race (DOR) 2023.

Dieng Orienteering Race (DOR) 2023 sendiri merupakan event sport tourism tingkat internasional yang digelar setahun sekali di Kawasan Wisata Dieng, Jawa Tengah. Pada event tahun ini, DOR diikuti oleh 158 peserta dari berbagai daerah.

Sementara Orienteering adalah cabang olahraga berbasis outdoor yang menguji kemampuan navigasi, kecepatan, dan ketepatan. Pada peserta akan ditugaskan untuk menavigasi dari titik ke titik di medan yang beragam menggunakan peta dan kompas.

Pada event DOR 2023, tim UKM Wanala UNAIR berhasil meraih dua penghargaan, yaitu Juara Pertama pada kategori relay dan masuk Sepuluh Besar pada kategori M20 dan M21.

Perwakilan tim sekaligus peraih Juara I DOR 2023 kategori relay, Nadya Noor Fahira mengatakan bahwa pada event tahun ini UKM Wanala menurunkan atletnya di tiga kategori lomba sekaligus.

“Untuk kategori M20 ada Bangkit Wahyu Samdio, Muhammad Raffi’ Ariansyah, Muhammad Rizqi, dan Muhamad Nur Khamim. Sedangkan, untuk kategori M21 ada Ibrahim Krisna.” ujar Nadya.

“Alhamdulillah dari usaha yang sudah tim kami lakukan, Wanala berhasil meraih Juara I pada kategori relay. Meskipun pada kategori lainnya belum meraih juara namun hasilnya memuaskan karena empat dari lima atlet Wanala masuk sepuluh besar di kategori M21 dan M20.” tambahnya.

Nadya menjelaskan bahwa DOR 2023 merupakan event sport tourism yang bertujuan untuk mempromosikan destinasi wisata Dieng yang memiliki daya tarik budaya dan keindahan alam yang memukau.

“Orienteering ini kan kegiatan yang memadukan aktivitas navigasi dan berlari. Awalnya kita iseng saja ikut karena penasaran. Tapi kami tetap seniat mungkin dalam persiapan lombanya.” imbuh pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Wanala periode 2022-2023 itu.

Rifky, teman setim Nadya, mengatakan bahwa timnya sudah mulai melakukan persiapan sejak akhir bulan Maret atau dua bulan sebelum perlombaan.

Rifky juga mengatakan bahwa timnya sempat kesulitan untuk menentukan waktu latihan karena saat itu bertepatan pada bulan Ramadhan atau menjelang Hari Raya Idul Fitri.

“Kalau pas lombanya itu terasa sulit. Karena altitude atau ketinggiannya, karena dataran tinggi Dieng berada pada 2000 meter lebih di atas permukaan laut.” ucap Rifky.

Sebagai penutup, Nadya juga berharap agar kedepannya Wanala dapat lebih aktif berpartisipasi dalam kejuaraan orienteering lainnya.

“Dari sekarang Wanala sudah mulai aktif berlatih untuk perlombaan orienteering lainnya agar dapat mempertahankan juara dan mengharumkan nama organisasi serta almamater.” tukas Nadya. (EDW)