Apresiasi Program Hilirisasi Jokowi, Australia Akan Ekspor Lithium ke Indonesia

Australia Akan Ekspor Lithium ke Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa Australia memberikan apresiasi tinggi terhadap proyek hilirisasi ala Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, telah mengonfirmasi bahwa Australia akan menambah 60 ribu ton lithium untuk diekspor ke Indonesia. Australia sepakat bahwa 60 ribu ton lithium tersebut akan diproses di Indonesia melalui Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

“Tapi saya bilang boleh enggak kita tambah lagi 60 ribu ton lagi. Nah, di mana mereka ikut-ikuti participation di dalam project itu. Jadi, sehingga kami lakukan jointly dan mereka setuju dengan itu. Saya kira belum pernah kejadian semacam ini,” tambah Luhut.

Luhut menjelaskan bahwa permintaan tersebut disampaikan oleh Jokowi saat melakukan kunjungan kerja menemui Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese. Hal ini dikarenakan oleh Australia yang terkesan dengan kemajuan industri hilirisasi di Indonesia.

Industri hilirisasi juga menjadi salah satu faktor penentu kuatnya ekonomi Indonesia saat ini. Luhut juga menambahkan bahwa potensi kerja sama perdagangan lithium antara Indonesia dan Australia dapat menguntungkan kedua belah pihak. Di Australia sendiri, biaya pemrosesan lithium untuk menjadi kendaraan listrik dapat mencapai 4 kali lipat lebih mahal dibandingkan di Indonesia.

Sementara itu, keuntungan bagi Indonesia adalah dengan terbukanya peluang kerja sama dengan Amerika Serikat sekaligus bisa mendapatkan kesempatan alih teknologi dengan China.

“Buat kita juga ada untungnya, kita juga bisa tadi bekerja sama dengan Amerika tapi teknologinya kita juga ndak bisa hindari juga masih ada teknologi Tiongkok yang harus kita dapat. Jadi saya kira kolaborasi ini akan bagus ke depan,” pungkas Luhut.(BGS)