Partisipasi Bukan Hanya Nyoblos, Pentingnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilu

Partisipasi Politik

HebatIndonesia-Pemilih generasi milenial dan generasi Z mencapai 66.822.389 atau 33,6 persen. Melihat dari jumlah pemilih yang dominan ini pada dua generasi, maka perlu adanya ajakan pada generasi muda berpartisipasi aktif dalam Pemilu 2024. Dalam mewujudkan pemilu yang berintegritas. Tentu diperlukan pendidikan politik yang cukup agar dapat membawa anak-anak muda tidak masuk terperangkap oleh hal-hal negatif yang selalu muncul dalam pesta demokrasi lima tahunan ini. Aktifnya generasi muda tak cukup sekadar ikut mencoblos, namun turut berperan serta dalam menciptakan pemilu yang terlegitimasi serta berintegritas.

Dikutip dari pgi.or.id Menurut Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda, Generasi muda harus dapat berperan sebagai pengkoreksi kualitas pelayanan publik, yang mana hal itu termasuk juga lembaga penyelenggara pemilu yakni KPU. Dia juga meyakini Pemilu 2024 yang memiliki legitimasi akan bisa diterima semua pihak, hal ini juga sekaligus supaya mencegah gerakan pembangkangan politik. “Ini juga akan membuat tingkat kepercayaan masyarakat berjalan dengan baik,” ujarnya. Generasi muda ini diharuskan justru untuk terlibat secara aktif minimal mengetahui pelaksanaan pemilu 2024, apa saja yang tidak boleh dilakukan, bagaimana teknis di lapangan, termasuk turut ambil bagian menjadi agen-agen masyarakat yang nantinya mensosialisasikan pengawasan pemilu.

Keterlibatan pemuda generasi milenial dan generasi Z secara intens tidak hanya saat pencoblosan. Tetapi juga harus terlibat pengawasan pada seluruh proses tahapan pemilu, dengan menyasar semua aktor dan juga partai politik. Sementara itu menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 Pada pasal 448 menyebutkan bahwa, Pemilu diselenggarakan dengan partisipasi masyarakat.

Partisipasi masyarakat dapat dilakukan dalam bentuk sosialisasi, pendidikan politik bagi pemilih, survey atau jajak pendapat, serta perhitungan cepat hasil pemilu. Partisipasi masyarakat di dalam pemilu, dalam hal ini berkaitan dengan memilih siapa yang akan menjadi pemimpin lembaga eksekutif dan wakil-wakil rakyat di lembaga legislatif, hal ini merupakan indikator keberhasilan demokrasi.

Partisipasi masyarakat dalam Pemilu adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam suatu demokrasi. Karena bagaimanapun masyarakat memiliki andil yang cukup besar dalam proses pemilihan umum dimana masyarakat sebagai pemilih yang kemudian akan menentukan pemenangan dalam proses pemilihan umum tersebut. Selain itu penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU dan peserta pemilu yakni partai politik, harus mampu mendorong partisipasi masyarakat dengan gencar edukasi dan sosialisasi. Karena mengambil ungkapan bahasa latin Vox Populi Vox Dei dalam artian suara rakyat adalah suara Tuhan. (AND)