Upaya Pemerintahan Jokowi dalam Membebaskan Kemiskinan Ekstrem di 2024

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia dapat mencapai nol persen di tahun 2024.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Abraham Wirotomo, meyakini target Presiden Jokowi dapat terwujud. Abraham Wirotomo mengatakan bahwa secara historis angka kemiskinan ekstrem dapat terus ditekan.

“Kalau kita lihat sejarah dulu sedikit di periode 1 Pak Jokowi, angka kemiskinan tuh awalnya 7 persen dan turun jadi 3 persen di akhir 2019. Nah sekarang ketika Pak Presiden ingin tergetkan nol persen masih banyak juga yang meragukan, apakah Indonesia bisa atau tidak?” kata Abraham.

Meskipun demikian, Abraham tidak menampik banyaknya keraguan yang datang terhadap target dari pemerintah. Akan tetapi, pemerintah mengacu pada data statistik di tahun kemarin yang menunjukkan tren positif.

“Namun per tahun kemarin angka kemiskinan ekstrem itu 1,7 persen, jadi tinggal sedikit lagi. Nah pada hari ini kan BPS (Badan Pusat Statistik) akan merilis angka kemiskinan ekstrem terkini tahun 2023 berapa? Kita optimistis angkanya akan semakin mengecil,” jelasnya.

Keberhasilan dari pemerintah tidak terlepas dari program Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Keluarga Sejahtera (KS). Pemerintah juga mengadopsi strategi besar dalam mencapai target nol persen di tahun 2024.

“Nah sekarang pendekatannya ada tiga strategi besar. Pengurangan beban, lalu peningkatan pendapatan, dan yang terakhir adalah mengurangi kantong-kantong kemiskinan. Nah ini adalah seperti perang semesta, semua kementerian berusaha mengurangi angka kemiskinan,” terang Abraham.

Adapun salah satu contoh kongkrit dari pemerintah dalam merealisasikan target tersebut adalah dengan pembangunan Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL). Menteri Sosial, Tri Rismaharini, berharap supaya sentra terpadu dapat menngurangi kemiskinan ekstrem di Indonesia.

“Maka kemudian adalah di kompleks ini dengan segala bentuk pelayanan yang kami berikan. Karena itu kita berharap di mana fakir miskin dan anak-anak terlantar bisa kita layani seluruhnya,” ujar Risma dalam kunjungannya di STPL Bekasi. (BGS)