BRIN Ungkap Penyebab Bahasa Daerah Punah di Indonesia

Ilustrasi Indonesia
Foto: Istockphoto

Hebatindonesia – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan lima hal yang menyebabkan bahasa daerah di Indonesia menjadi punah. Berbagai lapisan baik keluarga hingga pemerintah dapat menjadi salah satu faktor kepunahan bahasa daerah di Indonesia. Kepala Pusat Riset (Kapusris) Preservasi Bahasa dan Sastra BRIN, Obing Katubi mengungkapkan kegagalan transmisi orang tua pada anak menjadi salah satu penyebab punahnya bahasa daerah. 

“Pada masa sekarang, orang tua cenderung enggan untuk menggunakan bahasa daerah untuk melakukan komunikasi sehari-hari di lingkungan keluarga. Sehingga, seorang anak yang menjadi pewaris penutur muda tidak dapat menggunakan bahasa daerah,” ungkap Obing pada Minggu (8/10/2023). 

Selain itu, adanya anggapan bahwa bahasa daerah tak bernilai ekonomi. Anggapan tersebut timbul karena bahasa daerah dinilai tidak bergengsi untuk dipelajari dan digunakan dalam keseharian. 

“Anggapan bahasa daerah yang kurang bernilai ekonomi nantinya akan menyebabkan salah satu faktor dari kepunahan dari bahasa daerah itu sendiri dan jika dibiarkan lama kelamaan budaya menggunakan bahasa daerah akah hilang termakan oleh zaman,” ujar Obing. 

Obing mengatakan, pemerintah daerah juga memiliki peranan dalam menjaga bahasa kedaerahan. Nyatanya, saat ini pemerintah daerah kurang memberikan perhatian pada pelestarian dan pemeliharaan bahasa daerah, dan kontak bahasa. Hal ini juga didorong karena adanya media digital. 

Obing mengimbau, hal ini merupakan tugas segala lapisan kalangan untuk revitalisasi bahasa daerah. Utamanya melalui peran aktif pemerintah setempat. Hal ini terlah tertulis sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

“Dalam UUD telah diatur bahwa perlindungan dan relativitas bahasa daerah sepenuhnya ada pada pemerintah daerah setempat. Pemerintah setempat harus memiliki kesadaran untuk melestarikan bahasa daerah,” tegasnya. 

Adapun beberapa bahasa daerah di Indonesia yang terancam punah . Yakni, bahasa Hulung, Bobat, Samasuru yang berasal dari Maluku.bahasa Mander, Namia, Usku, Dubu, Irarutu, Podena, Makiew, Bku, Mansim Borai yang berasal dari Papua, dan bahasa Ponosakan serta Sangihe Talaud dari Sulawesi Utara, bahasa Konjo dari Sulawesi Selatan, bahasa Bajau Tungkai Satu dari Jambi, bahasa Lematang dari Sumatera Selatan, bahasa Minahasa dan bahasa Gorontalo Dialek Suwawa yang berasal dari Gorontalo, dan bahasa Nedebang dan bahasa Adang dari Nusa Tenggara Timur (NTT), bahasa Benggaulu dari Sulawesi Barat, bahasa Arguni dan Kalabra dari Papua Barat. (SDN)