Pakar Psikologi UNAIR Ungkap Manfaat Tidur Siang bagi Konsentrasi Anak

Foto anak tidur siang
Foto: Freepik.com

Hebat Indonesia – Tidur siang dianggap sebagai kebiasaan yang baik bagi anak-anak. Hal ini karena tidur siang memiliki pelbagai manfaat, salah satunya untuk meningkatkan konsentrasi anak. Dalam wawancara eksklusif, Atika Dian Ariana MSc MPsi seorang Dosen Psikologi Universitas Airlangga dan Pakar Anak, mengulas hasil penelitiannya penelitiannya mengenai pengaruh tidur siang terhadap konsentrasi anak.

Atika, sapaan akrabnya, menemukan bahwa tidur siang berperan penting dalam meningkatkan produktivitas siswa serta mampu membantu membuka pintu diskusi terkait implementasinya dalam dunia pendidikan. “Tidur siang membantu menjaga tingkat hormon yang menyebabkan kantuk. Sehingga meningkatkan konsentrasi dan produktivitas siswa,” ungkapnya.

Terkait tidur siang, jelas Atika, idealnya berada pada durasi 10 hingga 30 menit. Meskipun terbilang singkat, tetapi tidur siang dalam waktu ini bisa memberikan dampak positif sehingga penting untuk dijadikan kebiasaan. “Perbedaan dampak terjadi antara tidur siang singkat dan tidur siang yang lebih lama, satu siklus tidur dapat mengakibatkan rasa linglung dan mengganggu konsentrasi,” papar Atika.

Lebih lanjut, Atika memberikan tips praktis bagi orang tua dan guru untuk mendukung tidur siang yang efektif bagi anak-anak. Salah satu yang bisa dilakukan adalah menemukan tempat tenang dan nyaman. Bahkan, ia mengimbau sekolah untuk menyediakan ruang khusus di sekolah. Sementara itu, untuk pengaturan waktu sebaiknya tidur siang dilakukan pada jam 13.00 sampai 15.00 agar tidak terlalu dekat dengan waktu tidur malam.

“Dengan memahami peran tidur siang dan mengimplementasikannya dengan baik, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang optimal dan membantu anak-anak berkembang secara holistik,” tutup Atika.

Pada akhir, Atika berharap temuannya dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya tidur siang dalam meningkatkan konsentrasi dan produktivitas anak-anak. Hasil ini dapat digunakan sebagai pijakan dalam konteks pendidikan, khususnya untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih optimal untuk mendukung pertumbuhan anak-anak secara menyeluruh. (YLA)