Cetuskan Inovasi Kurangi Sampah Plastik, Tim UNAIR Sabet Juara Nasional Business Plan Competition

Tim Turbo unair
Foto: Istimewa

HebatIndonesia – Tim Universitas Airlangga (UNAIR) baru-baru ini meraih prestasi luar biasa di tingkat nasional. Anggotanya terdiri dari Rosid Hidayat dari FKH, Antonius Bimo Widhianto dari FEB, dan Ganjar Sidya Arcana dari FKp. Mereka berhasil meraih juara kedua dalam Kategori Inovasi Layanan dalam Sebelas Maret Business Plan Competition pada Minggu (26/11/2023).

Tim yang dikenal sebagai Turbo mengusung inovasi yang diberi judul EasyKostan: Refill System untuk Memutus Rantai Pembuangan Sampah Plastik dari Skala Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa di Kota Surabaya. Ide ini muncul dari keprihatinan mereka terhadap isu lingkungan, khususnya masalah sampah plastik.

Mengurangi Sampah Plastik

Bimo, sebagai perwakilan tim, menyatakan bahwa aplikasi EasyKostan hadir untuk membantu mahasiswa yang tinggal di luar kampus. Berdasarkan data dari BPS dan Dinas Lingkungan Kota Surabaya, mahasiswa yang menempati indekos atau apartemen menjadi penyumbang terbesar sampah plastik di Kota Surabaya, mencapai 578.196 ton per tahun. Selain itu, jumlah mahasiswa baru per tahun di Kota Pahlawan bisa mencapai 40 ribu.

“Dari permasalahan tersebut, kami menciptakan aplikasi yang menyediakan layanan isi ulang untuk kebutuhan rumah atau kos yang disebut EasyKostan. Harapannya, ide ini dapat menjadi upaya untuk mengurangi jumlah sampah plastik di Surabaya,” jelasnya.

Mahasiswa program studi Ekonomi dan Pembangunan tersebut menjelaskan bahwa EasyKostan memberikan kemudahan bagi pelanggan karena seluruh transaksi dilakukan secara online. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk bertransaksi secara instan dan fleksibel.

Selain itu, EasyKostan juga menerapkan konsep isi ulang untuk semua produk yang dijual. Pelanggan diharuskan menyediakan botol yang nantinya akan diisi oleh kurir. Dengan menerapkan konsep ini, penggunaan sampah plastik dapat diminimalkan. “Aplikasi ini juga memungkinkan pelanggan untuk mengumpulkan plastik dan botol bekas yang nantinya akan didaur ulang agar tidak menjadi limbah,” tambah Bimo.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Poin 12

Lebih lanjut, Bimo yakin bahwa inovasinya dapat berkontribusi dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 12, yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Ia menyatakan bahwa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan, semua pihak harus menyadari pentingnya lingkungan.

“Inovasi kami akan ikut mendukung program pembangunan berkelanjutan dengan menyediakan opsi belanja ramah lingkungan yang bermanfaat bagi mahasiswa rantau yang tinggal di Kota Surabaya. Selain itu, inovasi kami juga membantu konsumen untuk menggunakan barang-barang sekali pakai dengan bijaksana tanpa merusak lingkungan,” ungkapnya.

Terakhir, Bimo memberikan pesan kepada mahasiswa lain agar dapat berkolaborasi antarbidang dan tidak terpaku pada keilmuan masing-masing ketika berpartisipasi dalam perlombaan. Menurutnya, kolaborasi lintas keilmuan dapat membuka wawasan yang lebih luas, sehingga tercipta berbagai ide brilian untuk mengatasi permasalahan.

“Kolaborasi keilmuan sangat penting bagi mahasiswa. Selain itu, jika ingin berkompetisi, kita harus berusaha sungguh-sungguh, bukan hanya mengandalkan niat. Dengan usaha, peluang kita untuk meraih kemenangan akan semakin besar,” tutup mahasiswa asal Jakarta tersebut. (YLA)