Resmi, Ini Aturan Baru pada Liga 1 2024/2025

Logo Liga 1 (*)

Hebat Indonesia: PT Liga Indonesia Baru (LIB) baru saja mengesahkan aturan untuk kompetisi Liga 1 2024/2025. Aturan baru itu PT LIB sepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada hari Rabu (26/6).

Berbeda dengan musim sebelumnya, pada Liga 1 2024/2025 PT LIB membebaskan delapan pemain asing dari negara mana saja. Tidak ada ketentuan harus ada pemain Asia maupun ASEAN.. Meski begitu, delapan pemain asing ini tidak bisa diturunkan sebagai starter sekaligus. Regulasi baru ini berarti menambah jumlah pemain asing. yang pada musim lalu hanya 5+1 ASEAN.

“Regulasi pemain, delapan pemain asing bebas, baik itu Asia atau non-Asia. Semuanya bisa masuk di DSP (daftar susunan pemain), dan yang bisa main enam pemain,” kata Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus, dikutip dari detik.

Penerapan regulasi 8 pemain ini sebelumnya memang sudah PT LIB wacanakan akan berlangsung di Liga 1 musim 24/25. Ada yang mendukung demi perbaikan mutu kompetisi, ada yang menolak karena kekhawatiran pemain lokal akan sulit bersaing.

Selain delapan pemain asing, kini juga ada regulasi pemain U-22 yang harus klub mainkan dalam laga. Regulasi ini muncul untuk mendukung Timnas Indonesia U-22 di ajang SEA Games.

“Itu semua bebas, boleh Asia semua atau non-Asia semua, jadi nantinya di bench ada 23 pemain, asing berganti asing. Misal delapan pemain asing di DSP, enam pemain asing main, nah pemain asing ini berganti dengan asing yang lain,” kata Ferry.

Selain itu, Hadiah juara Liga 1 2024/2025 juga mengalami kenaikan dari Rp 5 miliar menjadi Rp 7,5 miliar. Ada juga kenaikan dana kontribusi buat para peserta Liga 1. Skema dana kontribusi terdiri dari berbagai variabel, mulai dari kontribusi fix, sporting merit, tv rating & sharing, dan terakhir club licensing.

“Untuk hadiah total musim ini Rp 7,5 miliar, naik 50 persen dari musim lalu yang Rp 5 miliar,” kata Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus, Rabu (26/6/2024).

Semakin tinggi posisi klub di klasemen, semakin tinggi pula pendapatan kontribusinya. Begitu juga pendapatan share & tv rating, semakin banyak penontonnya, maka klub akan mendapat dana kontribusi yang lebih besar dalam variabel ini.

Sementara club licensing bisa menjadi sumber pendapatan klub lainnya jika lolos persyaratan lisensi ini. Variabel ini diputuskan untuk menstimulasi klub lolos ketentuan sebagai klub profesional dalam level nasional.

“Mungkin lebih tepatnya sekuens yang kami sampaikan, karena nominal persisnya bukan kita rahasiakan, tapi dapurnya berbeda-beda. Tapi kalau kita lihat musim 2021/2022, itu naik 50 persen di 2022/2023, musim ini naik jadi 60 persen. Terjemahkan saja angkanya sendiri,” tuturnya.

(*) Edwin Fatahuddin

Baca Juga: Mahasiswa UNAIR Gagas Inovasi Pengobatan Kanker Payudara