Ribuan Penenun dari NTB Siap Pecahkan Rekor MURI, Tumbangkan Dominasi NTT

Tenun NTB Rekor Muri

Pertama kali terjadi di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, NTB, terdapat 2.023 penenun dari segala usia yang berencana untuk memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan menenun secara bersamaan.

Saat ini, pemegang rekor MURI untuk penenun terbanyak yang menenun secara bersamaan dipegang oleh Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam waktu yang telah cukup lama.

Rencana pemecahan rekor penenun terbanyak yang melakukan secara bersamaan ini bertajuk “Begawe Jelo Nyesek”. Kegiatan ini merupakan rangkaian Lombok International Modest Fashion Festival (LIMOFF) 2023, yang akan digelar di kawasan Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, NTB mulai 6 hingga 9 Juli 2023.

“Rekor MURI ini merupakan salah satu gong untuk menjadikan NTB eksis di industri fesyen. Kita libatkan 2.023 para penenun dari Desa Sukarara, Lombok Tengah, sesuai jumlah tahun saat ini,” ujar Kepala Dinas Perindustrian NTB sekaligus Ketua Panitia LIMOFF 2023 Nuryanti.

Kedepannya, kegiatan “Begawe Jelo Nyesek” diharapkan dapat menjadi acara rutin dan berskala nasional. Hal ini bertujuan untuk membuktikan bahwa profesi penenun itu menjanjikan untuk berkarya sekaligus sebagai mata pencaharian, baik dalam industri pariwisata maupun fesyen.

Kepala Desa Sukarara Saman Budi menginformasikan bahwa kegiatan “Begawe Jelo Nyesek” ini telah diadakan untuk kelima kalinya di Desa Sukarara. “Pada awalnya hanya 1.500 penenun yang disiapkan. Namun, untuk mencapai target rekor MURI, maka penenun yang dihadirkan menjadi sebanyak 2.023, jumlah tersebut sesuai dengan tahun saat diadakan,” jelas Saman.

Secara keseluruhan, Desa Sukarara memiliki 3.200 penenun. Namun, sesuai rencana, nantinya hanya 2.023 penenun yang disiapkan untuk memecahkan rekor. “Harapannya, kegiatan ini akan menjadi penyemangat dalam membangkitkan gairah para penenun lokal,” harap Saman. (BGS)