Indonesia Simpan 26% Cadangan Nikel Dunia

Indonesia Simpan 26% Cadangan Nikel Dunia

Kementerian BUMN mengungkapkan, sebanyak 26% cadangan nikel dunia berasal dari Indonesia. Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury, mengungkapkannya dalam acara 11 Tahun Indonesia EBTKE Conex, Kamis (13/7/2023).

Pahala Mansury berharap supaya Indonesia dapat mengoptimalkan cadangan nikel tersebut dalam konteks global supply chains industri baterai kendaraan listrik dunia.

“Kita harap Indonesia sebagai negara dengan total cadangan nikel 26% dari cadangan nilel Dunia bisa dioptimalkan di Indonesia dengan harapan bahwa global suplai chain dari industri baterai,” jelas Pahala.

Sementara itu, berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di tahun 2020 yang dirilis dalam booklet yang berjudul “Peluang Investasi Nikel Indonesia”, disebutkan bahwa cadangan nikel Indonesia sebesar 72 juta ton Ni (nikel). Adapun jumlah tersebut mencapai 52% dari total cadangan nikel dunia yang mencapai 139.419.000 ton Ni.

Data tersebut merupakan hasil olah data dari US Geological Survey (USGS) Januari 2020 dan Badan Geologi 2019.

Sedangkan untuk bijih nikel, berdasarkan data Kementerian ESDM tahun 2020, terdapat total sumber daya bijih nikel sebesar 8,26% miliar ton dengan kadar 1%-2,5%; kadar kurang dari 1,7% sebesar 4,33 miliar ton; serta kadar lebih dari 1,7% sebesar 3,93 miliar ton.

Kemudian untuk jumlah cadangan bijih nikel mencapai 3,65 miliar ton untuk kadar 1%-2,5%; cadangan bijih nikel dengan kadar kurang dari 1,7% sebesar 1,89 miliar ton; serta kadar lebih dari 1,7% senilai 1,76 miliar ton.

Dari segi produksi, Indonesia juga menempati urutan pertama. Berdasarkan data dair USGS 2021, Indonesia menjadi negara dengan produksi nikel terbesar dunia. USGS juga memprediksi bahwa produksi nikel Indonesia di tahun 2021 sukses meningkat hingga 30% dengan kontribusi tertinggi untuk proyek nikel pig iron dan baja tahan karat terintegrasi.(BGS)