Teori Difusi Inovasi TikTok, Ciptakan Budaya Populer Pada Masyarakat

Aplikasi Tiktok

HebatIndonesia – Kemajuan teknologi yang kini dapat dirasakan oleh semua kalangan membawa perubahan yang signifikan pada masyarakat. Kini seluruh lapisan masyarakat memiliki kemudahan dalam mengakses dan menerima informasi dengan mudah melalui sosial media. Berbagai macam sosial media dapat kita temukan saat ini. Tak hanya dapat membagikan informasi, namun juga berinteraksi jarak jauh dan menciptakan konten. 

Salah satunya aplikasi yang sedang digandrungi oleh segala kalangan yakni TikTok. TikTok merupakan aplikasi besutan negara Tiongkok tersebut memberikan hiburan bagi segala kalangan sekaligus mengubah dunia sosial media. Tak sekedar sebagai hiburan namun dapat dimanfaatkan sebagai berbagai keperluan. Yakni, penyebaran informasi, produksi konten dan personal branding. 

Secara tidak langsung, TikTok merupakan aplikasi yang mengusung konsep difusi inovasi. Singkatnya, difusi inovasi merupakan proses penyebaran suatu gagasan atau ide dari satu pihak ke pihak lainnya. Teori tersebut pertama kali dipopulerkan oleh Everett M. Rogers (1964). melalui bukunya yang berjudul Diffusion of Innovations.

Kehadiran TikTok telah menciptakan inovasi baru dalam pengembangan industri kreatif. Salah satunya pada pembelajaran, wadah promosi industri kuliner serta menciptakan metode pembelajaran yang interaktif dan inovatif. Ditambah, adanya fitur TikTok Live yang dapat memperpanjang durasi untuk berbagi informasi dan menggaet audiens. 

Dengan berbagai fitur dan jenis konten yang diberikan oleh TikTok menciptakan budaya populer. Hal tersebut disebabkan karena kebebasan akses dari penjuru dunia. Dengan ini, TikTok menjadi salah satu platform media sosial yang membawa budaya populer dan akan ditiru oleh masyarakat. 

Kemudahan proses masuknya budaya luar pada platform TikTok menyebabkan terjadinya proses akulturasi dan asimilasi di masyarakat. Tampak pada maraknya kedai makanan yang mengusung masakan dari Jepang dan Korea. Hal ini disebabkan karena adanya tayangan kartun Jepang (anime) dan drama korea melalui TikTok. 

Fenomena tersebut selaras dengan pandangan teori difusi inovasi/ Para user TikTok memiliki kebebasan untuk menyampaikan gagasan atau idenya dengan membagikan konten pada laman For Your Page (FYP). Proses ini memiliki dampak dalam penerapan inovasi oleh pengguna Tik Tok yang menonton konten tersebut. 

Dengan ini menunjukkan bahwa konten yang mengandung inovasi yang dibagikan dapat diterima oleh audiens dengan efektif dan tepat sasaran serta membentuk budaya populer ditengah animo masyarakat. (SDN)